Rabu, 25 Maret 2015

Teknologi Komunikasi; Virtual Community Dalam New Media

Membahas tentang sebuah teknologi di era seperti sekarang ini memang tidak akan ada habisnya, dari segi perkembangannya-pun teknologi semakin terus maju dan berkembang, baik dari segi aplikasi maupun design-nya yang semakin hari semakin memudahkan serta memanjakan para penggunanya. Di dalam buku karangan Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Chapter 2 : “Creating Community with Media : History, Theories and Scientific Investigations adalah salah satu buku yang menjelaskan tentang bagaimana sebuah teknologi itu berasal, dampak, dan juga penjelasan-penjelasan lainnya seperti adanya komunitas-komunitas tertentu, terutama di dalam chapter 2 ini.

Dijelaskan di dalam buku tersebut, bahwa alat teknologi yang diciptakan manusia pada dasarnya berfungsi untuk memberi kemudahan pada manusia, khususnya pada aspek komunikasi. Teknologi terus menerus berkembang, dan banyak orang-orang yang selalu mencoba untuk menciptakan penemuan-penemuan baru dalam bidang media dan telekomunikasi. Hal itu juga setara dengan tuntutan masyarakat pada jaman seperti sekarang ini yang menginginkan berbagai macam alat teknologi komunikasi yang memudahkan penggunanya, yang canggih, dan juga praktis serta efisien. Dengan adanya kemudahan yang diciptakan untuk memudahkan orang-orang dalam berkomunikasi, seharusnya menjadikan manusia menjadi orang yang lebih aktif dalam bersosialisasi. Tetapi justru sebaliknya, adanya teknologi ini justru menimbulkan dampak negative meskipun tentunya juga memberikan dampak positif.

Salah satu hal yang menarik dari adanya komunikasi yang disertai dengan kelengkapan internet adalah, adanya virtual community. Virtual Community adalah suatu komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan internet atau secara maya. Komunikasi yang terjadi di dalam virtual community sebenarnya sama dengan komunikasi yang terjadi pada dunia nyata, hanya saja mereka tidak melakukannya secara in contact dengan lawan bicaranya, mereka hanya melakukan komunikasi secara verbal (tulisan). Karakteristik yang dijelaskan oleh Rheingold (2000) mengenai virtual community adalah, orang-orang yang berada di dalam komunitas virtual ini menggunakan kata-kata dilayar untuk basa-basi, pertukaran, dan berdebat, serta untuk terlibat di dalam wacana intelektual, melakukan perdagangan, pertukaran pengetahuan, membuat rencana, gossip, perseteruan, mencari teman dan kehilangan teman.

Biasanya, komunitas virtual ini berasal dari sekumpulan orang yang memiliki minat dan kesukaan yang sama yang tergabung didalam jaringan sosial online. Seperi misalnya, adanya group di dalam sebuah aplikasi seperti Line maupun BBM dan lain-lain, beberapa dari mereka kebanyakan tidak pernah bertemu langsung dan bisa saja hanya bertemu melalui sosial media, maupun bergabung bersama group itu secara langsung. Individu yang tergabung dalam komunitas ini sangat beragam. Dimana dalam komunitas ini menjadi wadah untuk berkomunikasi yang nyaman bagi anggotanya. Melalui komunitas ini setiap individu dapat mencoba untuk mengetahui tentang karakteristik tentang setiap individu. Komunitas ini merupakan suatu perilaku suatu organisasi yang berlangsung sangat kompeks, dimana aliran komunikasi berlangsung dari luar ke dalam atau dari dalam ke luar dengan pertukaran informasi. Kecepatan informasi dan kedalamn aplikasi sistem tekonologi yang sangat tinggi. Yang sekarang ini virtual community menjadi budaya yang digemari oleh para peminatnya.

Saya adalah salah satu pelaku komunitas virtual juga, dimana saya memiliki sebuah komunitas virtual dengan individu-individu yang memiliki kegemaran/kesenangan dengan Korean-Pop. Banyak hal yang menarik dari komunitas virtual, dimana kita bisa dengan mudah bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari wilayah yang berbeda. Kelompok virtual yang saya jalani ini bahkan pernah melakukan kegiatan bersama seputar hal-hal yang kita gemari, seperti menonton acara konser K-pop bersama, maupun berkumpul dan mengadakan nonton film ter-update­ dari South Korea itu sendiri.

Adanya kemajuan teknologi yang terus berkembang tentunya memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Misalnya dampak positif yang dihasilkan dari adanya virtual komunitas itu sendiri, yaitu kita bisa bertemu teman-teman baru dengan mudah di dalam sebuah komunitas yang memiliki minat yang sama. Teman-teman yang ditemukan di dalam komunitas ini biasanya bukan hanya berasal dari wilayah atau daerah yang berbeda, tetapi bisa juga berasal dari Negara yang berbeda. Kemudian, kita bisa berbagi informasi dengan mudah secara cepat dan praktis. Dengan bertemu teman-teman di dalam komunitas virtual ini, mereka juga bisa berbagi informasi mengenai budaya masing-masing, sehingga kita dapat berkomunikasi dan saling menghargai bagaimana masing-masaing dari budaya tersebut bekerja.

Namun, tentu saja hal ini tidak luput dari dampak negative yang dihasilkan. Hal-hal seperti ini juga tentunya menimbulkan dampak negative seperti, terkadang orang terlalu terfokus dengan komunitas virtualnya, mereka menganggap bahwa virtual komunitasnya adalah dunia yang sangat asik baginya, hal ini menjadi dampak negative karena dapat membuat orang melupakan kehidupan sosial di kehidupan nyata mereka. Orang-orang dengan ketergantungannya bersama komunitas virtualnya juga dapat menyebabkan dirinya kehilangan identitas dirinya yang asli dimana seseorang itu terlalu asik dengan identitas yang dibuat di dalam komunitas virtual tersebut.  Kekurangan dari adanya komunitas virtual ini yaitu, dengan mudahnya situs-situs porno disebarluaskan, dimana hal ini dapat merusak moral anak-anak dibawah umur, tetapi hal ini bisa diminimalisir dengan cara mengantisipasi dari para produsen ‘browser’ yang melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses sehingga akan aman ketika seseorang mengirimkan sebuah situs yang tidak jelas asal-usulnya. Yang paling sering terjadi apabila terdapat komunitas virtual seperti ini adalah, mudahnya penipuan yang sering kali terjadi di dalam sebuah kelompok. Penipuan dalam bentuk apasaja, yang seringkali tentunya merugikan orang-orang individu maupun banyak, cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

Beberapa orang sangat menyukai virtual community ketimbang sosialisasi bersama teman-teman di dunia nyata, mungkin mulai sekarang ada baiknya apabila kita mencoba untuk membuka mata dan pikiran untuk mencoba beralih menjadi organic community ataupun kita bisa menyeimbangkan diantara dua hal tersebut. Karena, kita tidak akan selamanya hidup di dalam dunia maya saja, melainkan di dunia yang nyata.
(F1C013090)

Daftar Pustaka
Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006, Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Chapter 2 : “Creating Community with Media : History, Theories and Scientific Investigations



3 komentar

  1. Mas boleh minta kontaknya?sy lagi cari buku ini

    BalasHapus
  2. Mas boleh minta kontaknya?sy lagi cari buku ini

    BalasHapus
  3. @abdul rahman: untuk contact bisa cek di warm welcome-ku atau via twitter :)

    BalasHapus

© Take A Sip
Maira Gall